Jumat, 15 Januari 2016

NIKMAT AMAN

Pada waktu itu saya masih ngobrol dengan teman, dan saya mendengar ada berita ledakan bom di daerah Sarinah...Apalagi ini..semua langsung panik...Grup WA di HP langsung dipenuhi dengan broadcast-broadcat yang terkadang malah makin membuat panik. Beberapa teman langsung panik..gimana caranya pulang kerja, keluargaku gimana, kerjanya dekat TKP, Ada yang bikin hastag, ada yang menyebar broadcast menolak hastag, anak-anak sekolah dipulangkan lebih cepat dan dihimbau untuk tidak keluar rumah...Itulah beberapa kepanikan akibat adanya peristiwa yang tentu hampir semuanya terkejut. Peristiwa yang menyingkirkan sejenak akan adanya rasa aman.

Saya jadi berpikir, ternyata rasa aman adalah nikmat yang besar dari Allah. dan betapa kita tidak berdaya ketika sedikit dari nikmat aman itu Allah cabut lalu diganti dengan rasa panik, cemas dan takut. Lalu saya membayangkan bagaimana dengan yang di daerah peperangan seperti Palestina, Suriah dan yang lainnya. Bagaimana mereka mengalaminya tiap hari, untuk beribadah saja tidak aman, untuk bepergian tidak aman, bahkan untuk makan, tidur dan tinggal di rumah pun juga tidak aman. Dan kali ini, di negeri ini, untuk beberapa saat, nikmat aman itu terasa hilang.

Akhirnya saya jadi teringat dengan salah satu ayat Al-Qur'an, yang kurang lebih isinya adalah jika kita bersyukur terhadap nikmat Allah, makan nikmat itu akan ditambah, dan jka kita kufur terhadap nikmat Allah maka sesungguhnya adzab Allah itu sungguh pedih. Dan kelihatannya saya seperti diingatkan mesti lebih banyak bersyukur terhadap nikmat Allah.  Termasuk mensyukuri nikmat aman yang selama ini kita rasakan agar nikmat aman  ditambahkan. Karena kita terkadang lupa bahwa rasa aman itu adalah nikmat, seperti halnya nikmat sehat yang baru kita rasakan saat kita sakit dan dan nikmat waktu luang yang kita benar-benar merasakan saat kita sibuk.

Dan semoga negeri ini kembali menjadi aman dan tetap aman seterusnya, tidak ada lagi jiwa manusia hilang dengan mudahnya tanpa alasan yang dibenarkan. Tidak ada lagi ketakutan-ketakutan terhadap adanya ledakan bom dan semisalnya. Ketakutan yang seharusnya ada adalah ketakutan ketika kita tidak bisa mensyukuri nikmat aman itu dan tentunya takut kepada Yang telah Memberikan NIkmat Aman.

1 komentar: