Jumat, 22 April 2016

TENTANG PERTUMBUHAN EKONOMI




Hasil gambar untuk growth


Mungkin kita sering mendengar istilah pertumbuhan ekonomi. Di media misalnya, ada pernyataan "Pemerintah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini cukup bagus"...."pertumbuhan ekonomi tahun depan diperediksi akan menurun seiring resesi ekonomi dunia"...."pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi kondisi ekonomi dunia"..."Penyusunan APBN tahun 2016 dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sekian persen" 

Sebenarnya apa sih pertumbuhan ekonomi itu? apa pentingnya terhadap perekonomian, bagaimana menghitungnya? sama nggak pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi? 

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Disini saya mencoba menukil pendapatnya orang-orang pinter tentang definisi pertumbuhan ekonomi. Dimulai dari Simon Kuznet. Beliau mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Sementara itu Sadono Sukirno mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Menurut mantan Wapres kita yaitu Pak Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang.  Pengertian tersebut mencakup tiga aspek, yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang. Jadi pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil pada saat itu.

Nah dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa, pertumbuhan ekonomi itu adalah proses peningkatan/kenaikan produktivitas dalam perekonomian pada kurun waktu tertentu. Produktivitas disini bisa diukur melalui PDB atau bisa berupa PDB perkapita. Mengapa demikian? PDB perkapita menggambarkan rata-rata produktivitas tiap penduduk. Jika produktivitas saja yang naik tapi kenaikannya lebih rendah daripada kenaikan jumlah penduduk, maka sebenarnya kesejahteraan menurun.
 
Arti penting pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan peningkatan produktivitas perekonomian. Jadi ketika suatu negara pertumbuhan ekonominya tinggi, berarti selalu ada peningkatan produktivitas dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi di suatu negara meningkat. Dengan kata lain, stabil tidaknya kenaikan produktivitas perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya.

Bagaimana mengukur pertumbuhan ekonomi
Sering kita mendengar misalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di angka 5,5%. Atau pada saat krisis ekonomi tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus minus 14%. Nah angka-angka tersebut didapatnya dari mana? 
Mari kita kembali ke pengertian dari pertumbuhan ekonomi. Salah satu unsur pengertian pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan/kenaikan produktivitas. Nah untuk bisa mengukur peningkatan/kenaikan produktivitas, perlu dipahami dulu tentang produktivitas itu sendiri dan ukurannya. 

Produktivitas perekonomian paling sering digambarkan dalam bentuk PDB (Produk Domestik Bruto). PDB adalah sejumlah barang/jasa yang diproduksi di suatu negara yang dapat dinilai dengan uang dalam periode tertentu. Dengan mengukur kenaikan PDB maka kita menghitung pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, ada penghitungan lain yang sebenarnya lebih fair, yaitu PDB perkapita, PDB perkapita adalah PDB dibagi dengan jumlah penduduk. Ini lebih menggambarkan bagaimana produktivitas rata-rata per penduduk.

Pertumbuhan ekonomi, biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase, karena berupa persentaase peningkatan PDB dari tahun ke tahun. Mari kita lihat ilustrasi berikut ini untuk mempermudah bagaimana menentukan angka pertumbuhan ekonomi.

Misalnya PDB Indonesia tahun 2014 adalah 25.000 triliun rupiah, dan PDB tahun 2015 sebesar 28.000 triliun rupiah. Jumlah penduduk tahuin 2014, 200 juta jiwa dan jumlah penduduk tahun 2015 adalah 210 juta jiwa. Bagaimana mengitung pertumbuhan ekonominya?

Berdasarkan PDB:

  • pertumbuhan ekonomi = (PDB thn 2015-PDB thn 2014)/PDB thn 2015
                                 
                                 = (28.000 - 25.000)/28.000

                                 = 10,71  


Berdasarkan PDB perkapita:
 
Nah, jika yang menjadi patokan adalah PDB perkapita, mesti dicari dulu PDB perkapita.
  • PDB perkapita tahun 2014 = PDB tahun 2014/jumlah penduduk

                                              = 25.000 triliun / 200 juta jiwa

                                              =  125 juta rupiah/jiwa

  • PDB perkapita tahun 2015 = PDB tahun 2015/jumlah penduduk

                                              = 28.000 triliun/210 juta jiwa

                                              = 133 juta rupiah/jiwa

  • Pertumbuhan ekonomi      = (133 - 125)/133
                                              =  6%.
Nah, dari perhitungan tersebut, terlihat ada perbedaan hasil antara yang menggunakan PDB dengan yang menggunakan PDB perkapita. Kedua-duanya lazim digunakan. Tetapi untuk memberikan gambaran produktivitas rata-rata tiap penduduk maka PDB perkapita lebih bisa mewakili. Sebenarnya masih ada tolok ukur lain dalam menghitung produktivitas, seperti Pendapatan Nasional Bruto (PNB),pendapatan nasional, PNB perkapita atau pendapatan nasional perkapita. 
Kelemahan Pertumbuhan Ekonomi sebagai indikator perekonomian
Pertumbuhan ekonomi berguna dalam menggambarkan keadaan perekonomian secara makro khususnya dalam menggambarkan produktivitas perekonomian. Namun demikian pertumbuhan ekonomi terdapat beberapa kelemahan antara lain:
  1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu pondasi perekonomian suatu negara kuat. Pengalaman di masa Orde Baru dengan pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan, tetapi tidak mampu menahan krisis ekonomi tahun 1998 yang akhirnya pertumbuhan ekonomi sempat menembus angka minus.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menggambarkan semua penduduknya sejahtera. Artinya masih terdapat ketimpangan/kesenjangan.
  3. Dalam beberapa riset di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak berdampak positif terhadap berkurangnya kemiskinan. Bahkan beberapa penelitian malah justru sebaliknya.
Walaupun demikian pertumbuhan ekonomi tetaplah sabagai salah satu tolok ukur yang diperlukan dala perekonomian. Beberapa kelemahan tadi perlu diukur dengan indikator-indikator ekonomi yang lain.       
    
Apa beda pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi?
Ada istilah pertumbuhan ekonomi, ada istilah pembangunan ekonomi. Samakah mereka? Tentu tidak. Mereka bukan makhluk yang sama namun sangat akrab. Secara sederhana pembangunan ekonomi itu lingkupnya lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi. Berikut ini beberapa perbedaan dan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi.
  • Pembangunan ekonomi adalah proses menuju perekonomian yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator pembangunan ekonomi.
  • Pembangunan ekonomi memperhatikan kesejahteraan secara keseluruhan, memperhatikan adanya pemerataan pendapatan, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak.
  • Pembangunan ekonomi adalah untuk peningkatan taraf hidup, sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu.
  • Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menggambarkan keberhasilan pembangunan ekonomi.
  • Pembangunan ekonomi diiringi dengan perubahan pola pikir dari penduduk, sementara pertumbuhan ekonomi tidak.
Dan mungkin masih ada beberapa perbedaan lain, yang pada intinya adalah bahwa pertumbuhan ekonomi lingkupnya lebih sempit daripada pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi bisa menjadi salah satu ukuran...ingat salah satu, bukan semua....salah satu ukuran dalam pembangunan ekonomi.